Source : ch_islamica@groups.yahoo.com
On Mon, 10 Jun 2002 01:16:11 jendral sumedi wrote:
Mengenal Allah, RasulNya
dan Islam
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik (tauhid) seperti pohon yang
baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) kelangit,
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin
Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk
manusia supaya mereka selalu ingat". (QS.Ibrahim;24-25)
Ibarat rumah besar dan megah, tidak bisa berdiri kokoh kalau
pondasinya tidak kuat. Begitu juga seorang muslim, agar
menjadi muslim yang kuat, baik iman maupun amal,
ia mesti mempunyai pijakan dan landasan yang kuat. Terlebih
lagi seperti sekarang ini di saat permasalahan hidup semakin
kompleks seorang muslim agar tidak terbawa arus, ada tiga
pondasi yang mesti dibangunnya dengan kokoh, yaitu :
Pertama : Ma rifatullah yaitu mengenal Allah yang mencakup
Nama-nama dan Sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya dan Hak-hak-Nya.
Mengenal nama-nama Allah yang indah dan sifat-sifat-Nya yang
agung maksudnya,
mengerti nama dan sifat Allah dan maknanya serta
mengaplikasikan nilai yang terkandung di balik nama dan
sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya di antara nama Allah adalah "AL GAFUR" ( Maha
Pemaaf) dan Allah bersifat memaafkan semua kesalahan
hamba-Nya yang bertobat hingga dosa syirik selama nyawa
belum ada di kerongkongannya.
Seorang hamba juga disuruh untuk bisa memaafkan kesalahan
orang lain baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat
dan berbangsa, bukan sebaliknya menjadi orang atau bangsa
yang pendendam,
hanya karena masalah sepele nyawa orang begitu cepat
dihilangkan, atau karena alasan yang tidak mendasar
masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban. Kalau Allah
begitu senang dan cepat memaafkan kesalahan kita, kenapa
kita tidak mau saling memaafkan kesalahan di antara kita?.
Dan mengenal perbuatan Allah maksudnya menyadari Allah
sebagai Pencipta segalanya yang mengaruniai rizki, memberi
manfaat dan Mudharat bahkan yang bisa menghidupkan dan
mematikan.
Menyadari bahwa kita adalah hamba yang wajib mentaati semua
perintah dan ketentuan-Nya serta menjauhi larangan-Nya demi
kebaikan kita semua.
Kita menghambakan diri kepada-Nya yang menjadi hak Allah
pada hamba-Nya dan merupakan tujuan dari penciptaannya di
dunia sebagaimana firman-Nya;
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku" ( QS. Adz Zaariyat ; 56 ).
Ibadah memiliki arti yang universal yaitu mewujudkan
nilai-nilai kebenaran yang berdasarkan keimanan. Bukan hanya
sebatas ibadah ritual semata.tetapi ibadah sosial dan
lainnya.
Kedua : Ma rifaturrasul, maksudya mengakui Muhammad sebagai
utusan Allah kepada seluruh manusia dan menjadikannya
sebagai teladan dalam semua segi kehidupan.
Allah sengaja mengangkat utusan-Nya seorang manusia agar
seluruh kehidupannya bisa menjadi contoh bagi umat
manusia.Dan inilah hikmah yang utama beliau diutus,
sebagaimana firman-Nya :
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasullullah itu suri
tuladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap
rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah " ( QS. Al Ahzab ; 21 ).
Meneladani Rasullullah dalam ibadah dan ahlaknya baik
sebagai seorang pribadi, kepala rumah tangga dan sebagai
kepala negara adalah kewajiban semua orang yang mengaku
sebagai pengikut nabi Muhamad
dan inilah maksud dan konsekwensi dari persaksiannya yang
mengatakan "Asyhadu anna Muhammadan rasulullah". Yaitu dia
mengakui Muhammad utusan Allah dan mau menjadikannya sebagai
uswah (teladan).
Sebagai seorang pribadi beliaulah yang paling merasakan
beratnya penderitaan umat, dengan selalu mengedepankan
kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri,
sebagaimana yang disaksikan oleh Allah dalam
firman-Nya,"Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari
kalanganmu sendiri,terasa berat olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat
belas kasihan lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman".(QS.Attaubah;128)
Sebagai kepala rumah tangga beliau sukses dalam mewujudkan
rumah tangga yang sakinah, bersama sembilan orang istri ,
dengan kondisi yang sederhana beliau bisa memberikan
ketenangan dan kedamaian antara sesama istrinya.
Dan kesuksesannya sebagai kepala negara diakui oleh semua
kalangan. Dalam waktu dua puluh tiga tahun beliau berhasil
mengangkat harkat dan peradaban manusia yang menjadi rahmat
bagi seluruh alam sampai akhir zaman.
Dengan demikian siapapun orangnya dan apapun profesinya, dia
akan bisa mencontoh Rasullullah dan menjadikannya figur yang
ideal.
Di samping menjadi kewajiban, mencontohi dan meneladani
Rasullullah juga sebuah manifestasi dari kecintaan kepada
Allah dan Rasul-Nya.
Sebagaimana firman Allah SWT : "Katakanlah, jika kamu
benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasullullah)
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " ( QS. Ali Imron ; 31 ).
Dan sebaliknya keengganan seseorang untuk mencontoh Nabinya
dan selalu berbeda dengannya merupakan penyebab
kehancurannya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah, Rasullullah bersabda :
" Tinggalkan apa yang aku tinggalkan, sesungguhnya hancurnya
umat-umat sebelum kamu disebabkan karena banyaknya
pertanyaan mereka dan perbedaan dengan Nabinya,
apabila aku melarangmu terhadap sesuatu maka tinggalkanlah
dan apabila arumah tangga yang sakinah, bersama sembilan
orang istri , dengan kondisi yang sederhana beliau bisa
memberikan ketenangan dan kedamaian antara sesama istrinya.
Dan kesuksesannya sebagai kepala negara diakui oleh semua
kalangan. Dalam waktu dua puluh tiga tahun beliau berhasil
mengangkat harkat dan peradaban manusia yang menjadi rahmat
bagi seluruh alam sampai akhir zaman.
Dengan demikian siapapun orangnya dan apapun profesinya, dia
akan bisa mencontoh Rasullullah dan menjadikannya figur yang
ideal.
Di samping menjadi kewajiban, mencontohi dan meneladani
Rasullullah juga sebuah manifestasi dari kecintaan kepada
Allah dan Rasul-Nya.
Sebagaimana firman Allah SWT : "Katakanlah, jika kamu
benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasullullah)
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " ( QS. Ali Imron ; 31 ).
Dan sebaliknya keengganan seseorang untuk mencontoh Nabinya
dan selalu berbeda dengannya merupakan penyebab
kehancurannya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah, Rasullullah bersabda :
" Tinggalkan apa yang aku tinggalkan, sesungguhnya hancurnya
umat-umat sebelum kamu disebabkan karena banyaknya
pertanyaan mereka dan perbedaan dengan Nabinya,
apabila aku melarangmu terhadap sesuatu maka tinggalkanlah
dan apabila awaaaaaaaa!
bye GOD BLESSS!! tell next time........
DEN DEN.